Berikut tips untuk mengatasi stres pada anak:
* Jangan paksa.
Jangan memaksakan anak untuk mencapai suatu target. Misalnya, waktu ujian atau tes di sekolah, dia harus mendapat nilai yang baik atau anak harus dapat masuk di sekolah unggulan. Hal yang demikian dapat memicu stres pada anak.
* Beri contoh.
Tunjukkan tindakan di mana Anda bisa mengatasi stres dalam satu situasi tertentu. Contohnya, Anda menyiapkan pesta yang akan diadakan besok pagi dengan sikap tenang, terus bekerja, dan berusaha tanpa mengeluh.
Atau tiba-tiba mobil tidak dapat jalan, kompor rusak pada saat yang bersamaan, tapi Anda menunjukkan sikap tetap tenang. Nah, anak pun akan belajar bagaimana harus menyikapi berbagai situasi tanpa rasa panik yang menyebabkan munculnyaa stres.
* Waktu santai.
Beri waktu cukup bagi anak untuk main dan bersantai. Atur waktunya sedemikian rupa sehingga ada saat untuk belajar, bikin PR, menonton TV, main dengan teman, dan lainnya.
Jadwal yang baik dan teratur membuat anak tak diburu-buru waktu sehingga membuatnya capek dan stres.
* Punya ritme sendiri.
Latih anak jalani waktu dengan "santai". Anda mungkin bisa menjalani kehidupan dengan jadwal padat, serba tergesa-gesa.
Namun si kecil membutuhkan waktu untuk beradaptasi pada berbagai perubahan dan ia memerlukan ritme tersendiri.
* Jangan lupakan.
Jangan mengacuhkan anak jika ada masalah atau suatu perubahan di dalam keluarga. Misalnya adik bayi akan segera lahir.
Berat bagi anak untuk membayangkan apa yang akan terjadi. Ia membutuhkan waktu dan kesabaran untuk bisa memahami hal itu. Jadi, sejak jauh hari, siapkan mental anak sehingga ia tak kaget padaperubahan yang terjadi dan khirnya membuat anak stres.
* Situasi terkendali.
Atur agar suasana emosi dan "suhu" di rumah selalu rendah. Jika semua orang di rumah selalu teriak, terburu-buru, jelas saja menciptakan suasana stres. Hal ini membuat jiwa si kecil menjadi stres.
* Serba cukup.
Yakinkan bahwa anak cukup berolahraga, cukup dapat udara segar, cukup punya waktu santai, dan cukup tidurnya.
* Bawa ke ahli.
Pada kasus anak yang menghadapi masalah serius, semisal sakit berat, orangtuanya bercerai, atau salah satu dari orang tua meninggal, diperlukan bantuan ahli dan orang dewasa lainnya dalam keluarga yang dapat menolongnya mengatasi perubahan kehidupannya.
Jika anak tampak sangat depresi atau ada gejala yang mengkhawatirkan lebih dari satu bulan lamanya, sebaiknya segera cari ahlinya.
Jumat, Mei 07, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar